My Paranormal Experience, TINDIHAN!

Saat itu seperti biasanya, saya bangun pagi dan bersiap-siap melakukan aktivitas. Kejadian ini terjadi saat saya masih SLTA. Saya adalah lulusan dari salah satu SMK swasta di sebuah pinggiran kota Semarang. Saya adalah angkatan kedua di sekolah itu. Tentu sebagai seseorang yang bersekolah di salah satu sekolah pinggiran dan terhitung sebagai gedung baru juga pasti memiliki banyak pengalaman khusus. Yang, saya maksud adalah menurut kepercayaan orang Jawa, gedung, rumah, atau bangunan baru biasanya juga memiliki penunggu-penunggu. Oleh karena itu perlu untuk dilakukan prosesi selametan sebagai simbol rasa bersyukur dan sebagai doa keselamatan bagi para penghuninya. Banyak sekali pengalaman yang akan saya ceritakan melalui blog saya. Baik pengalaman pribadi, orang lain, maupun membahas tentang kisah nyata yang umum terjadi di masyarakat.

Pengalaman aneh tapi nyata

Pengalaman yang saya maksud ini adalah pengalaman yang biasa kita sebut sebagai “paranormal experience”. Ya, semacam kejadian-kejadian di luar pemahaman kita yang biasanya kita pandang sebagai hal-hal di luar nalar. Tulisan ini adalah seri pertama dari rangkaian kisah “paranormal experience” yang ingin coba saya share. Selamat datang dan selamat membaca artikel menarik di web experientour.com. Web ini menceritakan kisah-kisah menarik dari pengalaman yang sangat berkesan. Kenapa saya memilih jenis kisah-kisah ini? Hal ini karena hal ini cukup menarik dan bukan sebuah bualan semata, semua kejadian adalah nyata kita rasakan, ada disekeliling kita, dan tidak hanya kita saja yang merasakan.

Kisah-kisah menakjubkan akan kita mulai dari tulisan singkat ini. Kembali ke cerita awal, saat itu seperti biasanya. Saya bangun pagi dan melakukan segala rutinitas seperti biasanya. Oke, dari sini sudah kelar. Kejadian aneh terjadi saat saya mau tidur dimalamnya pada hari itu. Saat itu saya masih ingat, jam menunjukkan sekitar pukul 00.30 Wib. Entah kenapa, seharian aktivitas yang pada hari itu tidak bisa membuat saya bisa langsung tidur dengan nyenyak. Rasanya malam itu saya sulit sekali tidur. Saya nonton TV sampai jam 12 malam. Setelah itu langsung saya tidur karena besoknya sekolah. Bukan apa-apa, waktu itu masih seneng-senengnya nonton TV sampai filmnya selesai. Film selesai, saya bersiap untuk tidur. Sudah cuci kaki, cuci tangan, gosok gigi. Posisi sudah siap tidur.

Berawal dari sulit tidur

Namun, entah kenapa sulit sekali untuk tidur. Mendengar suara sedikit saja rasanya langsung terganggu. Kebiasaan saya dari kecil memang seringkali kalau saya mengalami kesulitan tidur seperti itu yang akan saya lakukan adalah memaksa untuk tidur. Tau gak sih, kalau misal kita paksa untuk memejamkan mata nanti akan tau-tau tidur sendiri. Waktu menunjukkan pukul 01.00 Wib. Aneh, saya masih terjaga dan belum bisa tidur. Saat itu rumah saya terhitung kecil, beda dengan yang sekarang karena belum di renovasi. Satu rumah hanya ada dua kamar tidur, kamar depan dan kamar belakang. Kebetulan saya tidur di kamar belakang. Selama beberapa tahun tinggal di rumah sih tidak ada kejadian-kejadian yang aneh.

Waktu menunjukkan pukul 01.00 Wib. Saya masih belum bisa tidur. Dan, tiba-tiba rasanya ngantuk sekali, dan saya mulai tidur. Tau gak sih, kalau kita sudah ngantuk seperti itu pasti akan ada momen dimana kita menuju fase tidur kan. Semua orang pasti merasakannya, termasuk saya pada waktu itu. Tiba-tibaaa…! Dug jedug jedug jedug…. Ada suara sangat keras sekali. Seperti suara lagu dangdut jawa-sunda atau lagu-lagu karawang gitu tetapi sama sekali tidak jelas, yang saya ingat pada waktu itu adalah tiba-tiba saya mendengar suara musik yang di putar keras persis di samping telinga saya. Rasanya seperti kalau kalian diusilin sama temen yang muter lagu keras terus tiba-tiba dideketin ke telinga kita. Langsung saja dong, saya kaget dan langsung bangun. Itu posisi mau tidur tetapi belum sepenuhnya tidur.

Suara keras

Saya paham akhir-akhir ini bahwa fase tidur yang seperti itu disebut sleep paralyse. Juga baru sadar ternyata waktu itu ternyata sering ngalamin fase sleep paralyse. Tetapi sleep paralyse yang saat itu beda banget. Kalau biasanya saya hanya merasa tidak bisa menggerakkan badan, tetapi saat itu kok saya masih bisa menggerakkan badan tetapi kok di ganggu dengan suara keras seperti itu. Agak membingungkan sih. Lanjut, langsung tiba-tiba saya bangun dan tau gak sih kita bangun tapi rasanya kesel banget, orang lagi enak-enak mau tidur malah diganggu seperti itu. Saat itu saya langsung bangun, ngecek apakah saat saya mau tidur tadi dengerin musik pakai earphone atau tidak. Dan, ternyata tidak. HP dalam keadaan mati. Saya langsung reflek lihat jam, saat itu sudah pukul 01.30 Wib.

Langsung dong, jantung langsung berdetak keras, merinding, agak takut, tetapi penasaran. Sambil bertanya dalam hati, itu tadi apa? Posisi saat itu semua orang sudah tidur, kamar agak gelap karena hanya menyalakan lampu tidur sedangkan lampu utama dimatikan. Degg,,, Tau enggak sih, deg-degannya masih kencang sekali, sambil masih penasaran. Itu tadi apa? Kembali lagi, karena tidak mau larut dalam ketakutan, akhirnya saya putuskan untuk tidur lagi. Ya, soalnya sudah dicari-cari tidak ada apa-apa. Saat itu yang kepikiran adalah hanya penasaran bahwa lagu yang di putar keras di dekat telinga tadi apa, sambil mencoba terus positif thinking. Tapi ya emang mau gimana, wong hal kayak gitu kok, nyata banget suaranya.

Baju merah

Kejadian tidak sampai di situ. Akhirnya saya putuskan untuk kembali tidur. Beberapa saat kemudian, terjadilah. Yang aku bilang tindihan. Bagi yang sudah pernah tindihan pasti akan merasakan sensasinya. Mendadak tubuh sama sekali tidak bisa digerakkan. Tetapi pikiran masih sadar. Duuuh… dalam hati saya berkata apa lagi ini. Seluruh badan sama sekali tidak bisa digerakkan. Ya, semacam dipegangi banyak orang biar kita tidak gerak gitu. Saya masih ingat waktu itu yang masih bisa saya gerakkan hanya jempol kaki kanan. Langsung coba saya gerakkan dengan harapan semua tubuh nanti akan merespon dan kembali sadar. Sambil terus menggerakkan jempol kaki kanan, ini kan pikiran masih sadar dan pendengaran masih bisa mendengar dengan normal. Saat itu saya coba buka mata, harapannya biar bisa sadar. Walaupun untuk buka mata rasanya berat, ya rasanya seperti kalau kita sedang sangat ngantuk gitu.

Yang aneh adalah mata dalam posisi ngantuk berat tetapi pikiran dan telinga rasanya masih normal seperti orang yang tidak tidur. Saya juga masih ingat saat itu napas rasanya sesak dan sulit. Kemudian, mata yang dalam kondisi berat itu coba saya buka. Dan, tahu gak? Saat saya buka mata saat itu terlihat seperti blur, ah tidak, saat itu saya lihat cukup jelas. Saya melihat ada perempuan berbaju merah sedang melihat saya persis di depan wajah saya. Kira-kira jarak mukanya dua jengkal tangan orang dewasa dari muka saya. Pandangan saya agak bias seperti kalau orang baru bangun tidur. Saat itu saya kaget bukan main.

Masih ingat

Sampai saat ini saya masih ingat wajahnya. Sebenarnya perempuan yang saya lihat saat ketindihan itu cukup cantik tetapi seram. Wajahnya pucat, sambil tatapannya sayu tetapi pandangannya seperti orang penasaran. Seperti kalau kita penasaran sama orang terus kita lihat lebih dekat sambil berkata siapa ya dia, sepertinya kenal. Saya melihat ekspresinya seperti itu. Rambutnya hitam agak panjang se bahu. Bajunya warna merah, semacam baju-baju kebaya yang ada payetnya gitu.

Sebenarnya saat ini, saat nulis ini rasanya merinding. Berasa ada yang ngeliatin dari pojokan kamar. Kembali lagi, sontak dong,, saya langsung kaget dan seketika langsung menutup mata saya. Tetapi dalam beberapa detik waktu saya membuka mata tadi saya melihatnya memandangi penasaran ke wajah saya. Seketika langsung saya tutup mata, jempol kaki kanan masih saya gerakan lebih cepat sambil berharap ayo dong tubuh bergerak.. Sambil langsung saat itu saya baca dalam hati surat-surat Alquran yang saya hafal. Mulut dalam kondisi terkunci. Tidak bisa bergerak sama sekali.

Saat itu saya baca surat An-Nas berulang kali dalam hati, enggak tau karena reflek kepikiran saja baca surat itu, ada kali sekitar tiga kali saya baca lalu saya membaca ayat kursi sambil terus menggerakkan jempol kaki kanan saya. Alhamdulillah, setelah baca ayat kursi mendadak semua bagian tubuh bisa digerakkan. Sontak langsung sadar. Sadarnya itu rasanya seperti tersedot sesuatu dan seeettt waaahhh langsung sadar gitu. Saya langsung bangun dan beristighfar sambil meludah kecil ke kiri tiga kali. Hal ini karena saat itu saya pahami dari guru agama saya kalau misal mimpi buruk langsung melakukan hal tersebut, itu termasuk sunnah katanya. Sambil keringat bercucuran, jantung saya berdebar lebih kencang dari yang pertama mendengar lagu tadi. Saya terdiam sejenak sambil terus bertanya dalam hati itu tadi apa lagi ya. Saya masih coba menenangkan diri dan mencoba kembali rileks. Saat itu waktu menunjukkan sekitar pukul 01.45 an.

Kondisi membaik

Setelah rileks, saya coba kembali tidur dan alhamdulillah sampai pagi tidak terjadi apa-apa lagi. Ketika bangun saya langsung melakukan rutinitas berangkat sekolah seperti biasa. Pulang sekolah, lalu saya ceritakan kejadian tersebut pada orang rumah. Sekitar tiga hari kemudian, saya membersihkan kamar. Saya ini paling enggak tahan kalau lihat kamar berantakan. Semua orang di rumah sudah paham. Pokoknya seminggu sekali pasti saya akan membersihkan dan merapikan kamar, bukan bersih-bersih kecil ya, tapi ya kayak nata kasur terus kotoran di bawah kasur saya bersihkan, nata buku, nata pakaian. Itu sudah menjadi kebiasaan saya. Bahkan kalau seminggu saya tidak bersih-bersih gitu biasanya malah ditanyain sama orang rumah. Kemudian, teringat dong kejadian beberapa hari lalu. Oh iya setelah kejadian itu, saya masih beberapa kali merasakan tindihan, tetapi tidak sebegitu ekstrim. Pokoknya kalau saya tidur melebihi jam 12 malam, pasti akan merasakan ketindihan.

Saat membersihkan kamar itu, teringat dong. Yang saat itu teringat adalah tindihan ekstrim sampai dua kali yang saya rasakan cukup mengganggu saat mau tidur. Saya raba-raba barangkali ada sesuatu di tempat tidur. Saat itu sama sekali gak kepikiran ada hal-hal aneh, cuma niat pengen membersihkan saja. Kemudian entah kenapa kok rasanya penasaran dengan bantal yang saya pakai. Saya coba buka bantalnya. Jadi bantalnya itu bukan bantal yang isinya kapuk atau bulu ayam, bantal saya isinya busa yang cukup empuk. Entah kenapa pengen saja saat itu saya membersihkan busanya. Saya bukan orang yang tau soal-soal begituan. Tetapi saat itu saya hanya merasakan ada sesuatu.

Mungkin ini penyebabnya

Bantal kemudian saya buka karena bantalnya tidak di jahit keliling, ada sebagian yang ada resleting untuk mengganti sarung bantal gitu. Bantalnya saya buka, busanya saya coba bersihkan. dan tau gak. Dalam bantal tersebut ada sesuatu yang jatuh. Bentuknya seperti kertas bertuliskan aksara arab gundul gitu dan di bungkus dengan plastik. Sontak dong, kaget lagi sambil bertanya ini apa. Jujur di keluargaku bukan keluarga yang percaya banget dengan hal-hal yang begituan. Tetapi melihat hal tersebut kemudian saya berpikir, jangan-jangan ini jimat atau semacamnya. Tanpa berpikir panjang langsung saya berpikir mungkin ini ada hubungannya dengan kejadian tindihan aneh yang saya alami beberapa hari lalu. Oh iya, bantal yang saya pakai waktu itu masih saya pakai sampai saat ini.

Bantal itu sebenarnya sudah saya pakai sejak SMP. Tapi ya enggak ada apa-apa sih. Kok baru ada kejadian janggal beberapa hari kemarin saja. Langsung saya ambil benda itu, saya tunjukkan ke ibu. Ternyata ibu saya juga kaget. Beliau tidak menyangka kok ada benda seperti itu di bantal saya. Kemudian saya bertanya beli dimana bantal itu. Beliau menjawab kalau bantal itu sebenarnya di kasih orang. Orang yang ngasih juga kenal deket kok, tetapi memang katanya dulu berasal dari bongkaran hotel atau losmen gitu.

Orang yang ngasih itu sebenarnya memang kerjaannya di renovasi dan pembongkaran gedung gitu. Biasanya barang-barang yang masih bagus akan di bawa pulang dan diberikan ke tetangga-teetangganya. Ada kursi, meja, almari, sofa, macam-macam lah, soalnya dari bongkaran gedung yang mau di renovasi gitu. Jadi waktu itu dikasih bantal dan kasur yang masih bisa di pakai dan bagus, beberapa tetangga juga di kasih. Ya, namanya orang desa kalau di kasih kasur dan bantal ya mau ya, apalagi masih terlihat bagus dan terawat. Setelah itu, bingkisan seperti jimat atau apa itu, saya buang. Akhirnya tidak ada lagi kejadian tindihan-tindihan aneh plus ekstrim lagi. Ya, kalau misal tindihan atau sleep paralyse ya masih ada beberapa kali saat benar-benar capek. Menurut hasil googling saya sih hal tersebut normal terjadi.

Sekian cerita kali ini, semoga menghibur.

Novian Pambudi

My full-time job as a full-stack digital marketer at Visionic Indonesia. I create digital strategy plans, serve digital marketing consultants to clients, and do website development support.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
paket wisata belitung
4 years ago

saya pun pernah merasakan momen seperti di tindih, mau bangun dan bicara tapi susah, setelah sadar dan bisa bangun cuman bisa bengong doang. hhe